Iklan Disini

Pantun Tentang Cinta

Kamis, 20 Maret 2014


Assalamualaikum Wr.Wb

Bandung dulu
Baru Jakarta
Senyum dulu
Baru Dibaca

Pergi kepasar bertemu Gayus
Melihat Gayus membawa kain
Kalau putus katakana putus
Biar kita cari yang lain

Jahit kain benangnya putus
Benangnya putus disambung  kartika
Untuk apa katakana putus
Kalau kita saling cinta

Hari senin waktunya upacara
Lagu wajibnya satu nusa satu bangsa
Tak usah kau banyak bicara
Karena hatiku tak ada rasa

Keju habis dimakan tikus
Kejunya habis makan semangka
Mengapa kita harus putus
Kalau kita masih suka

Kalau makan pake gigi
Kalau lihat pake mata
Sudah jangan merayu lagi
Karena hatiku telah buta

Beli sepatu nomor satu
Ambil sepatu berwarna biru
Tak ingatkah kau saat itu
Saat ku bilang I Love you

Sebelum tidur berdoa dulu
Tidak lupa menggosok gigi
Masa lalu masa lalu
Tak usah kau ingat lagi

Pasang jebakan tertangkap tikus
Satu jebakan tikusnya dua
Mengapa kamu ingin sekali putus
Apakah karena orang kedua

Gigi tikus ada dua
Dipake untuk gigit sepatu
Putus bukan berarti mendua
Karna hatiku hanya ada satu

Buah anggur buah duku
Hanya tumbuh dimusim tertentu
Jangan pergi duhai sayangku
Aku tak bisa hidup tanpa mu

Duduk dikursi menjahit kain
Jari terluka terkena jarumnya
Cari saja wanita lain
Yang sempurna seperti dirinya

Pagi- pagi sudah bertamu
Dipersilahkan duduk dahulu
Tak mudah untuk melupakan dirimu
Terlalu manis kenangan yang lalu

Kalau sedih pinjamkan bahu
bahu khusus untuk diriku
Aku hanya ingin tahu
Masihkah kau mencintai diriku

Buku itu gudang ilmu
Baca buku banyak tahu
Betapa aku mencintaimu
Lebih dari yang kau tahu

Kalau cantik itu jelita
Kalau harum itu wangi
Kalau memang masih cinta
Jangan tinggalkan aku lagi

Kalau malas nanti bodoh
Harus bisa giat lagi
Sungguh aku telah bodoh
Bila ku tinggalimu lagi

Belajar biologi sama bu Marta
Membahas materi Jaringan Hewan
Terima kasih cinta
Untuk segala yang kau berikan

Fermentasi contohnya ragi
Harus menunggu sampai seminggu
Taka akan ku ulangi lagi
Semua kesalahan ku pada dirimu

Burung irian
Burung cendrawasih
Cukup sekian
Dan terimakasih

Inilah 12 Kaum yang Dibinasakan Allah

Sabtu, 19 Oktober 2013

Dalam Alquran, banyak sekali diceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari utusan-Nya dan melakukan berbagai penyimpangan yang telah dilarang. Berikut adalah kaum-kaum yang dibinasakan.

Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14).

Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum 'Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13).

Kaum Nabi Saleh
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).

Kaum Nabi Luth
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu'araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).

Kaum Nabi Syuaib
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).

Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyu'araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).

Firaun
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).

Ashab Al-Sabt
Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-A'raaf: 163).

Ashab Al-Rass
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib. Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (Qs Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).

Ashab Al-Ukhdudd
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QS Alburuuj: 4-9).

Ashab Al-Qaryah
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).

Kaum Tubba'
Tubaa' adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).

Kaum Saba
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma'rib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).
#binasa

Perbedaan Akidah RASULLAH Dan Akidah WAHABI

Minggu, 06 Oktober 2013

APA AKIDAH RASULULAH ??
SIAPA YANG SAMA DENGAN AKIDAH RASULULLAH ??
APAKAH AKIDAH WAHABI SAMA ??

penulis Oleh Von Edison Alouisci

pengarang kitab Al ZALAZIL AL FITAN WA QARN AL SYAITAN

Mari kita simak uraian berikut ini baik baik :

1.,Rasulullah sallaLlahu ^alayhi wa-sallam bersabda:

اللهمّ أنت الأول فليس قبلك شيء, وأنت الاخر فليس بعدك شيء, وأنت الظاهر فليس فوقك شيء وأنت الباطن فليس دونك شيء
Mafhumnya:
“Ya Allah! Engkau al-Awwal maka tiada suatupun sebelum-Mu, Engkau al-Akhir maka tiada suatupun selepas-Mu, Engkau al-Zahir maka tiada suatupun di atas-Mu, dan Engkau al-Batin maka tiada suatupun di bawah-Mu”. [Diriwayatkan oleh Muslim.Isnad Sahih !!]

Hadits ini menjelaskan ALLAH TIDAK BERARAH DAN TIDAK BERTEMPAT.!!

Dalam Hadits sahih lainnya Rasulullah sallahu ^alayhi wa-sallam bersabda:

كان الله ولم يكن شيءٌ غيره
Mafhumnya:
“Allah ada azali dan selain-Nya tiada pun”. [Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan al-Bayhaqi]

DAN INI FAKTA NYATA AKIDAH RASULULLAH SAMA PERSIS DGN AKIDAH ASWAJA (Ahlusunnah Wal jama`ah) !!

INI pendapat sebagian ULAMA SALAF TERKAIT HADITS DIATAS

Al-Hafiz Ahmad ibn al-Husayn al-Bayhaqi (w. 458 H) berkata dalam kitabnya al-Asma' wa al-Sifat[4]:
استدل بعض أصحابنا بنفي المكان عن الله تعالى بقول النبي: ((أنت الظاهر فليس فوقك شيء وأنت الباطن فليس دونك شيء)) وإذا لم يك فوقه شيء ولا دونه شيء لم يكن في مكان
Maksudnya:
"Sebagian para sahabat kami mengambil dalil tentang penafian tempat daripada Allah taala dengan sabdaan Nabi : ((أنت الظاهر فليس فوقك شيء وأنت الباطن فليس دونك شيء)). Dan jika tiada suatupun di atas-Nya dan tiadapun di bawah-Nya maka Allah tidak berada di suatu tempat pun". Intaha.

Imam yang terkenal dengan karangan kitab aqidah beliau berjudul 'Aqidah al-Tahawiyyah bernama Imam al-Hafiz Ahmad bin Salamah Abu Ja'far al-Tahawiyy wafat pada 321 Hijriyyah (merupakan ulama Salaf) telah menyatakan dalam kitab beliau tersebut pada halaman 15, cetakan Dar al-Yaqin yang artinya:

“Allah tidak berada (tidak diliputi) pada enam penjuru (atas, bawah, kanan, kiri, depan, belakang) separti sekalian makhluk”.

Ini Pandapat pakar utama

IMAM HUJJAH AL-ISLAM ABU HAMID AL-GHAZALIYY 9 IMAM ALQAZALY

yang wafat pada 505 Hijriyyah menyatakan dalam kitab beliau yang masyhur berjudul Ihya 'Ulum al-Din :
“Dan Allah juga tidak diliputi oleh tempat dan Allah tidak diliputi arah enam dan Allah tidak pula dilimputi oleh langit dan bumi.”
Rujuk kitab Ithaf al-Sadah al-Muttaqin Fi Syarh Ihya' „Ulum al-Din, juzuk 2, hal 36, cetakan Dar al-Kutub 'Ilmiyyah, Beirut.

INI PENDAPAT KULAFUR RASIDIN

Sahabat Nabi yang terkenal dengan keilmuan beliau pernah dipuji oleh Rasulullah yaitu Imam Sayyidina 'Ali karramallahu wajhah wafat pada 40 Hijriyyah pernah berkata yang bermakna:

“Sesungguhnya Allah telah wujud tanpa tempat, maka Dia sekarang tetap sedia wujud tanpa tempat”.
Kenyataan tersebut dinyatakan dalam kitab karangan Imam Abu Mansur al-Baghdadiyy dalam kitab beliau yang masyhur al-Farq Bayna al-Firaq pada halaman 256 cetakan Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah.

BANDINGKAN DENGAN YAHUDI DAN WAHABI BERIKUT INI :

LIHATLAH AKIDAH YAHUDI SBB :

dalam naskah Taurat palsu yang berjudul Safar al Takwin al Ishhah pertama nomor 26-27 bahwa kaum Yahudi mengatakan: “Allah ta’ala berfirman kami menciptakan manusia sesuai dengan bentuk kami, serupa dengan kami.... Penciptaan Allah terhadap manusia sesuai dengan bentukNya, berdasarkan bentuk Allah, Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, Allah menciptakan mereka”.

Dalam kitab yang mereka namakan Safar Tastniyat al Ishhah 4 nomor 15-16 kaum Yahudi mengatakan: “Sesungguhnya apabila kalian tidak melihat bentuk yang ada pada hari Tuhan berkata kepada kalian di haurip di tengah-tengah api agar kalian tidak sesat dan memahat patung untuk diri kalian seperti laki-laki atau perempuan”.

LIHAT KOMENTAR ULAMA WAHABI

1.Wahabi menyamakan Allah dengan manusia dan juga binatang.Mereka berkata:“Allah duduk di atas kursi”
RUJUKANNYA : lihat Kitab mereka: Fathul Majid,Karangan Abdul Rahman bin Hasan bin Mohd bin Abdul wahab,m/s:356,Cetakan Darul Salam,Riyadh. (Arab saudi)

2.Ibnu Baz berkata: “penafian jisim dan anggota bagi Allah adalah suatu yang dicela”
Rujukannya : lihat Kitabnya : Tanbihat Fi Rod Ala Man Taawwal Sifat,m/s: 19, karangan Ibnu Baz, terbitan :Riasah Ammah lilifta'Riyadh. (Arab saudi)
Ibnu Baz mengatakan bahwa zat Allah Ta’ala itu di atas arasy
salah satu rujukannya : Lihat Majalah Haji, Nomor 49, juzuk 11 tahun 1415 hijrah,m/s :73 -74 Makkah. (Arab saudi)

3.Wahabi mendakwa bahwa Allah mencipta manusia sama dengan rupa bentukNya.
Rujukannya : lihat asli Kitab mereka: ‘Aqidah Ahlul Iman Fi Khalq Adam Ala Suratir Rahman,Karangan: Mahmud Al Tuwaijiri,m/s: 76(Arab saudi) (kitab ini dipuji oleh Ibnu baz)

4.Kata Usaimin (wahabi): "Al Kursi itu adalah tempat letak kedua kaki Allah".
dalilnya Kitabnya: Tafsir Ayat, Kursi,m/s: 19, Maktabah Ibnu Jauzi. (Arab saudi)

DARI URAIAN DIATAS TIDAK SATUPUN WAHABI SALAFI MENGIKUTI AKIDAH ulama salaf bahkan tidak sama dengan akidah RASULULLAH.

akidah wahabi justru mengikUti akidah yahudi MENYAMAKAN ALLAH SEPERTI MAKHLUK

JIKA SUDAH DEMIKIAN..TUHAN WAHABI SAMA DENGAN MODEL TUHAN YAHUDI NAMUN BERBAJU ISLAM.

pada akhirnya cukuplah hadits berikut ini sebagai renungan

Ketika Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam ditanya tentang
sahabat-sahabatku berpegang teguh kepadanya (H.R. at-Tirmidzi).
Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam ditanya tentang
siapakah satu golongan yang masuk surga sedangkan golongan golongan yang lain masuk neraka, beliau menjawab: satu golongan yang masuk surga itu adalah Ahlussunnah Wal Jama'ah ( aswaja.pen) (H.R. Imam ath-Thabarani sanad sahih).

Idul Adha 1434 H Jatuh Pada Selasa 15 Oktober 2013

Sabtu, 05 Oktober 2013



Sesuai hasil sidang itsbat awal Zulhijjah 1434H di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jl. MH Thamrin Jakarta, Sabtu (5/10/2013) malam, Pemerintah  menetapkan bahwa hari Minggu, 6 Oktober 2013 merupakan permulaan bulan Zulhijjah 1434 Hijriyah. Dengan demikian hari raya Idul Adha atau Lebaran Haji, 10 Zulhijjah jatuh pada hari Selasa, 15 Oktober 2013.

Penetapan itu disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil yang mewakili Menteri Agama dalam siding itsbat tersebut  Sidang dihadiri pimpinan Mejelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan ormas Islam yang tergabung dalam  Badan Hisab dan Rukyat.

 “Penetapan sidang itsbat  dilakukan melalui metode hisab dan rukyat,” kata Dirjen Abdul Djamil dalam keterangan yang dikutip Tribunnews.com, Minggu (6/10/2013), dari Humas Kemenag.

Sebelumnya Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali melaporkan, hasil hisab yang dihimpun Tim Hisab Rukyat Kemenag dari berbagai sumber menyatakan, ijtimak awal Zulhijjah 1434 H jatuh pada Sabtu, 5 Oktober 2013 bertepatan 29 Zulqa’dah 1434 H sekitar pukul 07:35 WIB.

Almanak PBNU menyatakan bahwa ijtimak akhir Zulqa’dah 1434 H jatuh hari Sabtu, 5 Oktober 2013 jam 07:31:24 WIB tinggi hilal tiga derajat tiga puluh semb ilan menit empat puluh delapan detik.

“Laporan rukyat yang telah masuk pada sidang itsbat dari Kolaka, Sulawesi Tenggara menyatakan melihat hilal,” kata Muchtar.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Hari Arafah jatuh pada hari Senin, tanggal 14 Oktober 2013 dan Idul Adha jatuh pada hari Selasa, tanggal 15 Oktober 2013.

Muhammadiyah menghitung ijtimak jelang Zulhijah 1434 H terjadi pada hari Sabtu, 5 Oktober 2013 M, pukul 07:36:13 WIB. Hilal (bulan) sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
#Lebaran Sebentar Lagi..hohooho
 
Support : Creating Website | Editor | Kerja Sama
Copyright © 2011. Bangun Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Editor Inspired by Spot
Proudly powered by Blogger